JEJAK BUDAYA AUSTRONESIA DI KAWASAN PERKEBUNAN PENINGGALAN ZAMAN HINDIA BELANDA
Isi Artikel Utama
Abstrak
Perkebunan peninggalan zaman Hindia Belanda banyak ditemui di wilayah Jawa Barat.
Kawasan perkebunan memiliki jejak budaya akibat kolonisasi orang-orang Barat di Hindia
Belanda. Kolonisasi sekelompok manusia ke wilayah baru yang sudah berpenghuni,
mengakibatkan interaksi budaya. Budaya lokal mengalami perkembangan dengan sentuhan
budaya pendatang. Sebelum kedatangan bangsa Barat telah terjadi intrusi budaya di kepulauan
Nusantara yang dibawa oleh masyarakat penutur bahasa Austronesia. Ada tiga jenis intrusi
budaya, yaitu budidaya tanaman, tata kelola air, dan pola pemukiman menetap. Dalam tulisan
ini hanya dua jenis intrusi budaya yang dibahas, yaitu budaya tanaman dan tata kelola air.
Kedua instrusi budaya tersebut telah mengalami pembaruan dengan masuknya unsur budaya
modern Barat, yang dibawa para koloni Eropa. Pembaruan budaya dari budaya tradisional
(Austronesia) dan budaya Modern (Barat) menghasilkan budaya baru dengan pola baru hasil
adaptasi, evolusi, dan interaksi budaya.
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
Corio, Dean. Kiki Khananda. Khansa
Salsabila S. 2019. Analisa Potensi
Embung ITERA sebagai Pembangkit
Listrik Tenaga Pico Hydro (PLTPH).
Teknik Elektro, Institut Teknologi
Sumatera. Jurnal Nasional Teknik
Elektro, Vol. 8 No. 3, November
97-103.
Kartodirdjo, Sartono dan Djoko Surjo. 1991.
Sejarah Perkebunan di Indonesia:
Kajian Sosial Ekonomi. Yogyakarta:
Aditya Media.
Kinacultuur, De Indienstellingen van
Inlandse Personen bij de
gouvernements kina Onderneming
-1901 (Algemene Secretarie
Grote Bundel Besluit 1891-1942,
No. Invetaris: 835)
Munandar, Agus Aris 2012. Kebudayaan
Asutronesia sebagai Akar Peradaban
Nusantara: Ornamen pada Nekara
dan Artefak Perunggu lainnya.
Majalah Arkeologi Indonesia. FIB –
UI, Depok 2012
Nuralia, Lia. 2019. PPt dalam Evaluasi
Hasil Penelitian Arkeologi (Ehpa)
Nasional. Jakarta: Puslit Arkenas
Nuralia, Lia. 2019. Laporan Penelitian
Arkeologi Bangunan dan Produksi
Perkebunan Kina Kabupaten
Bandung Barat dan Sekitarnya,
Provinsi Jawa Barat Abad XIX-XX.
Bandung: Balai Arkeologi Jawa
Barat (tidak diterbitkan).
Picture from The Archives of the Royal Tropical
Museum Amsterdam) (Dokumentasi
Rumah Manajer Perkebunan
Kertamanah, 2019)
Winarno, Basuki dan Amdhika Putra
Widyadharma. 2018. Air Embung
Sumber Energi Alternatif Untuk
Pembangkit Listrik. Politeknik
Negeri Madiun. Journal of Electrical
Electronic Control And Automotive
Engeenering/JEECA) (Vol. 2, No. 3,
November 2018: 213-216).
Wulandari, Ratri. 2019. PPt. dalam Sosialisasi
Hasil Penelitian Arkeologi Balai
Arkeologi Jawa Barat. Bandung.
Van Dr. C. JJ. Van Gall en C. Van De
Koppel.1946. De Lanbouw In Den
Indischen Archipel I; De Landbouw
In Den Indischen Archipel, Uitgeven
Onder Redactie In drie deelen. Deel
, Algemeen Gedelte )
Van Dr. C. JJ. Van Gall en C. Van De Koppel.
De Lanbouw In Den Indischen
Archipel IIa; De Landbouw In Den
Indischen Archipel, Uitgeven Onder
Redactie. In drie deelen. Deel 1Ia,
Algemeen Gedelte.MCMXLVI)
HASIL DISKUSI
Pertanyaan
Lucas Wattimena (Balai Arkeologi
Maluku)
Sistem perkebunan yang dipresentasikan
memperlihatkan model manajemennya
saja, apakah dapat disampaikan sejarah
proses perkebunan tersebut? Mungkin
juga lebih baik memperlihatkan model
manajemen perkebunan tersebut?
Jawaban
Sejarah dan model manajemennya
telah diterangkan secara lengkap dalam
laporan hasil penelitian. Pada presentasi
kali ini saya sengaja melewatkan untuk
menyesuaikan dengan waktu yang
disediakan. Penulisan makalah nanti
akan diuraikan secara singkat mengenai
sejarah dan model manajemen
perkebunan, dengan tetap fokus pada
jejak Austronesianya.