ARAH KEBIJAKAN RAJA PADA MASA JAWA KUNO PASCA PERISTIWA PRALAYA DARI SUDUT PANDANG TEORI KONTRAK SOSIAL Policy Direction of Ancient Javanese Kings in Post-Pralaya Event from Contract Social Theory Perspective
Isi Artikel Utama
Abstrak
Kiamat atau akhir dari dunia dalam kebudayaan Hindu-Buddha dikenal sebagai pralaya. Konsep pralaya berkaitan dengan salah satu siklus zaman dalam kepercayaan Hindu-Buddha, yaitu zaman Kaliyuga. Keberadaan pralaya sebagai bencana menyebabkan suatu perubahan mendasar bagi kekuasaan di Jawa pada masa lampau. Tulisan ini secara khusus mengangkat permasalahan mengenai kebijakan apa yang dikeluarkan oleh seorang raja pasca pralaya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui arah kebijakan raja pasca-pralaya sebagai bencana atau kiamat dalam sudut pandang kontrak sosial. Tulisan ini menjadikan contoh Raja Sindok dan Airlangga sebagai perbandingan raja yang berkuasa pasca pralaya. Metode arkeologi digunakan untuk menjawab permasalahan ini. Metode tersebut terdiri dari pengumpulan data, analisis dan interpretasi. Rangkaian penelitian tersebut menghasilkan suatu pemahaman bahwa kedua raja secara langsung maupun tidak telah mengklaim diri sebagai Dewa Wisnu yang selamat dari pralaya, sehingga rakyat berhak mendapatkan keselamatan dan kemaslahatan pasca pralaya melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh sang raja, baik berupa pembangunan ataupun pelindungan.
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
Andreastuti, S. (2006). Menelusuri kebenaran letusan Gunung Merapi 1006. Indonesian Journal on Geoscience, 1(4), 201–207. https://doi.org/10.17014/ijog.vol1no4.20064
Boechari. (2012a). Epigrafi dan Sejarah Indonesia. In Boechari (Ed.), Melacak Sejarah Kuno Indonesia lewat Prasasti (pp. 3–29). Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Boechari. (2012b). Rakryan Mahamantri i Hino: A study on the highest court dignitary of ancient Java up to the 13th century Ad. In Melacak Sejarah Kuno Indonesia lewat Prasasti (pp. 115–134). Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Boechari. (2012c). Some Consideration on the Problem of the Shift of Mataram’s Centre of Government from Central to East Java in the 10th Century. In Melacak Sejarah Kuno Indonesia lewat Prasasti (pp. 155–182). Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia
Brandes, J. L. A. (1913). Oud-Javansche Oorkonden. Batavia: Batavia Genootschap van Kunsten en Wetenschappen.
Damais, L. C. (1955). Études d’épigraphie indonésienne: Discussion de la date des incriptions. Bulletin de l’Ecole Française d’Extrême-Orient, 2-209
Darmosoetopo, R. (1997). Hubungan Tanah Sima dengan Bangunan Keagamaan di Jawa pada Abad IX-X M. Disertasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Djafar, H. et.al. (2016). Prasasti Batu Pembacaan Ulang dan Alih Aksara I. Jakarta: Museum Nasional
Dürbeck, G. (2012). Writing Catastrophes : Interdisciplinary Perspectives on the Semantics of Natural and Anthropogenic Disasters. Ecozon@, 3(1), 1–9.
Economides, N. (2019). The Theory of Social Contract and Legitimacy Today. Mediterranean Journal of Social Sciences, 9(5), 19–28. https://doi.org/10.2478/mjss-2018-0135
Gibbon, G. (2013). Critically Reading the Theory and Methods of Archaeology: An Introductory Guide. Rowman & Littlefield Publishers. Maryland
Gonda, J. (1936). Agastyaparwa. Bijdragen Tot de Taal-, Land- En Volkenkunde van Nederlanche Indie, VCIV, 223–285.
Liebert, G. (1976). Iconographic Dictionary of the Indian Religions: Studies in South Asian Culture. Leiden: E.J. Brill.
Mascarenhas, A., & Wisner, B. (2012). Politics: Power and disasters. In Handbook of Hazards and Disaster Risk Reduction (Issue January, pp. 48–60).
Moniz, A. (2015). The End of Days : Tales of Apocalypse Across Time and Space. 13(Newman 19).
Munandar, A. A. (2014). Mitos dan Peradaban Bangsa. In Mitra Satata: Kajian Asia Tenggara Kuna (pp. 23–64). Jakarta: Wedatama Widyasastra.
Pardede, R. D. S. (1986). Klasifikasi Sima: Sebuah Kajian Data Ukuran Tanah dari isi Prasasti-prasasti Masa Sindok sampai dengan Airlangga. Skripsi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Poesponegoro, M. D., N. Notosusanto (2010). Sejarah Nasional Indonesia Jilid II: Zaman Kuno. Jakarta: Balai Pustaka.
Schrieke, B. J. (2016). Kajian Historis Sosiologis Masyarakat Indonesia: Penguasa dan Kerajaan Jawa pada Masa Awal. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Susanti, N. (2010). Airlangga: Biografi Raja Pembaharu Jawa Abad XI. Depok: Komunitas Bambu.
van Bemmelen, R. W. (1949). The Geology of Indonesia. Amsterdam: Martinus Nijhoff.
Wibowo, A. S. (2014). Ratu Adil Jawa dan Ratu Filsuf Platon: Timbangan dan Aktualisasinya untuk saat ini. In Ratu Adil, Kuasa dan Pemberontakan di Nusantara (pp. 14–43). Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Witasari, V. H. (2009). Prasasti Pucangan Sansekerta 959 Saka (suatu kajian ulang). Skripsi. Depok: Universitas Indonesia.
Wurjantoro, E. (2018). Anugerah Sri Maharaja: Kumpulan Alihaksara dan alihbahasa Prasasti-prasasti Jawa Kuno dari Abad VII-XI. Departemen Arkeologi FIB UI.