GANESA SEBAGAI DEWA KEBENCANAAN DI BLITAR Ganesa as The God of Disaster in Blitar

Isi Artikel Utama

Muhamad Satok Yusuf

Abstrak

Ganesa merupakan salah satu dewa populer di Nusantara sejak abad ke-8 Masehi. Popularitas dewa berkepala gajah ini tidak datang tanpa alasan, akan tetapi disertai dengan perannya yang menjadi pemberi dan penangkal bencana yang ada, baik bencana alam maupun bencana sosial. Kajian ini berupaya membahas peran Ganesa di Blitar dalam pengarcaan maupun penempatannya dalam suatu wilayah terhadap potensi kebencanaan yang ada. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi lapangan dan kajian pustaka dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa peran Ganesa terhadap kebencanaan yang terjadi di Blitar pada masa Hindu-Buddha menjadi penanda usaha manusia di masa lalu untuk mendapatkan keberanian dan berkah dalam menghadapi bencana. Ganesa ditempatkan pada daerah yang rawan terjadi bencana seperti gunung meletus, banjir, bahkan area persawahan. Penempatan arca ini tidak hanya pada bangunan suci yang lengkap seperti candi, akan tetapi dapat berupa ruang terbuka seperti balai.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Yusuf, M. S. . (2021). GANESA SEBAGAI DEWA KEBENCANAAN DI BLITAR: Ganesa as The God of Disaster in Blitar. Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat, 4(1), 415-425. https://doi.org/10.24164/prosiding.v4i1.37
Bagian
Artikel

Referensi

Atmadja, Nengah Bawa. 2001. Ganesa sebagai Avighnesvara, Vinayaka dan Penglukat. Surabaya: Paramita.

Bawono, Rochtri Agung dan Zuraidah. 2016. “Ragam Seni Hias Majapahit: Penciri Hasil Budaya Majapahit”, disampaikan pada Seminar Nasional Seri Bahasa, Sastra dan Budaya Senin 29 Februari di Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana.

Brandes, J. L. A. 1913. “Oud-Javaansche Oorkonden”. Nagelaten Transcripties van Wijlen Dr. J. L. A. Bandes Uitgegeven door Dr. N. J. Krom. VBG LX. Batavia: Albrect & Co. M. Nijhoff.

Cahyono, M. Dwi. 2012. “Vulkano-Historis Kelud: Dinamika Hubungan Manusia – Gunung Api”, dalam KALPATARU, Majalah Arkeologi 21(2).

Clarke, David L. 1977. “Spatial Information in Archaeology”. Spatial Archaeology. London: Academic Press.

Getty, Alice. 1971. Ganesa a Monograph on The Elephant-faced God. New Delhi: Munshiram Manoharlal.

Krishan, Yuvraj. 1981-1982. “The Origin of Ganesa”, dalam Atribus Asiae 43(2).

Kuswanto. 2009. “Situs Besole: Sisa-sisa Pintu Gerbang dari Masa Kadiri”, dalam Berkala Arkeologi No. 2.

Lutfi, Ismail. 1991. Telaah Prasasti dalam Hubungannya dengan Candi Panataran. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Arkeologi Fakultas Sastra UGM.

Munandar, Agus Aris. 1995. Candi Batur dalam Periode Klasik Muda (Abad 14-15 M). Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Moleong, Lexy J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rao, T. A. Gopinatha. 1968. Elements of Iconography. Vol I. New Delhi: Motilal Banarsidas.

Riana, I Ketut. 2009. Kakawin Desa Warnnana uthawi Nagara Krtagama Masa Keemasan Majapahit. Jakarta: Kompas.

Sedyawati, Edi. 1985. Pengarcaan Ganesa Masa Kadiri dan Singhasari: Sebuah Tinjauan Sejarah Kesenian. Disertasi. Jakarta: Universitas Indonesia.

Sedyawati, Edi, dkk. 2013. Candi Indonesia Seri Jawa. Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Dirjen Kebudayaan Kemdikbud RI.

Soejono, R. P. 1977. Sistem-sistem Penguburan pada Masa Klasik Akhir Masa Prasejarah di Bali. Disertasi. Jakarta.

Suhadi, Machi dan Richardiana K. 1996. Laporan Penelitian Epigrafi di Wilayah Provinsi Jawa Timur. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Surada, I Made. 2013. “Ideologi Kedok Muka Kala pada Bangunan Suci di Bali Telaah tentang Ideologi-Religi, dalam Forum Arkeologi 26(1).

Teeuw, A., dkk. 1969. “Siwaratrikalpa of Mpu Tanakung”. KITLV, Bibliotheca Indonesia, 3. The Hague: Martinus Nijhoff.

Yusuf, Muhamad Satok. 2020. “Blitar Tanah Suci Tiga Kerajaan”, dalam Desawarnnana Vol.

Zoetmulder, P.J. 1983. Kalangwan Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang. Jakarta: Djambatan.

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama