IMPLIKASI FENOMENA ALAM DAN MISKOMUNIKASI RADIOTELEPHONY PADA KECELAKAAN PENERBANGAN: KAJIAN AEROLINGUISTIK Implications of Natural Phenomenas And Radiotelephony Miscommunications in Flight Accidents: Aerolinguistic Study

Isi Artikel Utama

Rani Siti Fitriani

Abstrak

Fenomena kecelakaan pesawat terbang disebabkan oleh beragam faktor. Menurut Federal Aviation Administration (FAA) ada tiga faktor penyebab kecelakaan, yaitu cuaca (weather) sebesar 13,2 %, armada (pesawat) yang digunakan sebesar 27,1 % dan hampir 66% dari keseluruhan kecelakaan (accidents) maupun insiden (incidents) penerbangan disebabkan manusia (human factors). Kajian Aerolinguistik akan membedah bagaimana faktor cuaca atau fenomena alam dan faktor manusia seperti miskomunikasi radiotelephony menjadi faktor penyebab kecelakaan penerbangan. Miskomunikasi dalam radiotelephony antara pilot dan ATC atau APP dapat dibedah dengan menggunakan kajian Aerolinguistik dengan ICAO Annex dalam aeronautika dan pragmatik dalam linguistik yakni, teori Prinsip Kerja Sama Grice. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kecelakaan pesawat GIA 152 (1997) di Buah Nabar Sumatera Utara dan kecelakaan tabrakan tabrakan pesawat Boeing 747, KLM penerbangan 4805 dan Pan Am penerbangan 1736 (1977) di landasan pacu Bandar Udara Los Rodeos di Tenerife Spanyol, terjadi karena faktor cuaca atau alam dan manusia yakni kesalahpahaman dalam konevrsasi radiotelephony antara pilot, ATC, dan APP.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Siti Fitriani, R. (2021). IMPLIKASI FENOMENA ALAM DAN MISKOMUNIKASI RADIOTELEPHONY PADA KECELAKAAN PENERBANGAN: KAJIAN AEROLINGUISTIK: Implications of Natural Phenomenas And Radiotelephony Miscommunications in Flight Accidents: Aerolinguistic Study. Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat, 4(1), 183-192. https://doi.org/10.24164/prosiding.v4i1.17
Bagian
Artikel

Referensi

Annex 10 to the Convention on International Civil Aviation. (2001) Aeronautical Telecommunications (Volume I, II, III, and IV). 5-1, hlm. 5-22

Fitriani, Rani Siti. (2019). “Tindak Tutur dalam Konversasi Radiotelehphony Aeronautika: Kajian Pragmatik.” Disertasi. Pascasarajana Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Padjadjaran, hlm. 102-133.

Grundy, Peter.(2000). Doing Pragmatics. London: Oxford University Press, 185-200.

Leech, Geoffery.2011 Prinsip-Prinsip Pragmatik. Penerjemah M.D.D. Jakarta: UI Press, hlm. 30-35.

Levinson, Stephen C. (2012). Pragmatik. Diterjemahkan oleh Auzar dari Pragmatics. Pekanbaru. UR Press./1983. Pragmatics. Inggris: Cambridge, hlm. 50-53.

Nadar, F.X. Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu,hlm. 32-26.

Rahardi, R. Kuntjana. 2005 Kesantunan Imperatif dalam Bahasa Indonensia. Jakarta: Erlangga, hlm. 25-35

Searle, John. (1969). Sppech Acts: An Essay in the Philosophy of Language. Cambridge: Cambridge University Press, hlm. 60-65

Wing 4 Lanud Atang Sendjaja Skadron Udara 8 “Flying Procedure SA-330 Puma” Skadron Udara 8.“Normal Procedure Check List” Skadron Udara 8.

Wingdik Terbang Lanud Adi Sutjipto “Radio Telephony” Skadron Pendidikan Lanud Adi Sutjipto.