GAMBARAN NILAI TRADISI AUSTRONESIA PADA MASYARAKAT MINANGKABAU DI SALIMPAUNG, KABUPATEN TANAH DATAR, PROVINSI SUMATERA BARAT

Isi Artikel Utama

Nenggih Susilowati

Abstrak

Penutur Bahasa Austronesia diketahui sebagian tersebar di beberapa wilayah nusantara, diantaranya Sumatera Barat. Sebagian jejak tinggalan arkeologisnya terdapat di Nagari Situmbuk, dan Nagari Supayang, Kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar. Kedua nagari tersebut menjadi miniatur tempat berkembangnya budaya yang menggambarkan nilai – nilai tradisi Austronesia. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui ciri perkembangan tradisi Austronesia pada bangunan tradisional dan artefaknya. Selain itu juga menggali nilai-nilai tradisi Austronesia pada masyarakat Minangkabau yang berada di wilayah Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan alur penalaran induktif. Data-data diperoleh melalui kegiatan survei dan ekskavasi, dengan memperhatikan kerangka bentuk, ruang, dan waktu, meliputi konteks temuan serta lingkungan alam dan budayanya. Keberadaan artefak, situs, dan kawasannya membentuk bingkai budaya yang menggambarkan keberadaan nilai-nilai tradisi Austronesia pada masyarakat Minangkabau. Nilai-nilai itu diantaranya nilai-nilai kepemimpinan, kegotongroyongan, demokrasi yang berkaitan dengan unsur religi, matapencaharian bidang pertanian dan tradisi sirih.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Susilowati, N. . (2020). GAMBARAN NILAI TRADISI AUSTRONESIA PADA MASYARAKAT MINANGKABAU DI SALIMPAUNG, KABUPATEN TANAH DATAR, PROVINSI SUMATERA BARAT. Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat, 3(1), 71-80. https://doi.org/10.24164/prosiding.v3i1.8
Bagian
Artikel

Referensi

DAFTAR PUSTAKA

Aswar, Sativa Sutan. (1999). Antekusuma Suji Dalam Adat Minangkabau- Antakesuma Embroidery in the Minangkabau Adat. Jakarta: Djambatan.

Bellwood, Peter. (2000). Prasejarah Kepulauan Indo- Malaysia. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kato, Tsuyoshi. (2005). Adat Minangkabau dan Merantau dalam Perspektif Sejarah. Jakarta: Balai Pustaka

Nopriyasman. (2008). Sri Maharaja Diraja: Mitos dan Realitas dalam Sejarah Pembesar di Minangkabau. Titik Balik Historiografi di Indonesia. Jakarta: Wedatama Widya Sastra & Departemen Sejarah FIB UI.

Siat, Hasni, Rusmita, Mutia, Riza. (1999). Ukiran Tradisional Minangkabau. Sumatera Barat: Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman

Soedewo, Ery, Koestoro, Lucas Partanda, Wiradnyana, Ketut, dan Oetomo, Repelita Wahyu. (2014). Balai Arkeologi Medan: Profil Lembaga dalam Dinamika Hasil Penelitian Arkeologi di Sumatera Bagian Utara. Medan: Balai Arkeologi Medan.

Simanjuntak, Truman. (2015). Progres Penelitian Austroneisa di Nusantara. AMERTA, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Arkeologi 33 (1): 25-44.

Susilowati, Nenggih, dan Nasoichah, Churmatin. (2018). Identifikasi dan Pemaknaan Simbol-Simbol pada Gambar Cadas di Ngalau Tompok Syohiah I, Nagari Situmbuk, Sumatera Barat. Sangkhakala 21 (1): 56-79.

DOI: https://doi.org/10.24832/bas.v21i1.324

Susilowati, Nenggih, Setiawan, Taufiqurrahman, Nasoichah, Churmatin, dan Wiradnyana, Ketut. (2017). Penelitian Arkeologi Prasejarah di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Medan: Balai Arkeologi Medan.

Susilowati, Nenggih, Setiawan, Taufiqurrahman, Simatupang, Defri Elias, Wiradnyana, Ketut, Lismawati, dan Hidayat, Teguh. (2018). Ekskavasi di Ngalau Tompok Syohiah I, Nagari Situmbuk, Kecamatan Salimpaung dan Survei Situs Arkeologi di Sekitarnya). Medan: Balai Arkeologi Medan.

Tim Proyek Sasana Budaya Jakarta, Depdikbud. (1986). Arsitektur Tradisional Minangkabau Rumah Gadang. Jakarta: Pustaka Wisata Budaya

Tim Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. (2000). Metode Penelitian Arkeologi. Jakarta.

HASIL DISKUSI

Tidak ada pertanyaan