KEHANCURAN PRODUKSI DAN HILANGNYA PABRIK KINA MASA KOLONIAL DI BANDUNG: BUKTI BENCANA BUDAYA DAN SOSIAL Production Destruction And The Loss Of Colonial Cinchona Factory In Bandung: The Cultural And Social Disaster

Isi Artikel Utama

Lia Nuralia

Abstrak

Perkebunan kina di Bandung Jawa Barat hampir punah dan produksi kina yang masih berlangsung sekarang hanya ada di Pabrik Kina Bukit Unggul. Mengapa hanya tinggal satu pabrik yang masih beroperasi, dan mengapa kehilangan bangunan pabrik menjadi penting, menjadi permasalahan pokok dalam tulisan ini. Metode yang digunakan adalah metode penelitian arkeologi dengan pendekatan sejarah. Tujuan tulisan ini adalah mengetahui penyebab kehancuran produksi dan hilangnya bangunan pabrik kina masa kolonial sebagai satu bencana budaya atau bencana sosial. Bekas pabrik kina di lokasi bekas kebun kina lainnya masih bisa ditelusuri jejaknya dalam kondisi fisik tidak utuh dan terabaikan. Kehilangan jejak budaya perkebunan bernilai sejarah dan sumber ilmu pengetahuan menjadi informasi penting diketahui. 

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Nuralia, L. . (2021). KEHANCURAN PRODUKSI DAN HILANGNYA PABRIK KINA MASA KOLONIAL DI BANDUNG: BUKTI BENCANA BUDAYA DAN SOSIAL: Production Destruction And The Loss Of Colonial Cinchona Factory In Bandung: The Cultural And Social Disaster. Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat, 4(1), 235-246. https://doi.org/10.24164/prosiding.v4i1.22
Bagian
Artikel

Referensi

Bandoeng The Mountain City of Netherlands India – S.A. Reitsma

Booth, A., William J. O’Malley., Anna W. (Penyunting). (1988). Sejarah Ekonomi Indonesia. Jakarta: LP3ES.

Breman, J. (2014). Keuntungan Kolonial Dari Kerja Paksa. Sistem Priangan Dari Tanam Paksa Kopi di Jawa, 1720-1870. Penerjemah Jugiarie Soegarto, Christina Suprihatin, Indira Ismail. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Casella, Eleanor Conlin. (2005). Industrial Archaeology: Future Directions, edited by Eleanor Conlin Casella and James Symonds. Halaman 3-32.

Dark, K.R. (1995). Theoritical Archaeology. Cornell Universuty Press.

Elias, Nobel. (1983). The Court Society. Terjemahan Edmund Jephcott. English: Basil Blackwell Publisher Limited.

Hermans, W.F. (1988). Multatuli Yang Penuh Teka-Teki. Seri Terjemahan KITLV-LIPI, Perwakilan Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta: Penerbit Djambatan.

Kartodirdjo, S dan Djoko S. (1991). Sejarah Perkebunan di Indonesia. Kajian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Aditya Media.

Kurniawan, H. (2014). Dampak Sistem Tanam Paksa terhadap Dinamika Perekonomian Petani Jawa 1830-1870. Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Socia Vol.11 No. 2 September 2014, 163-172.

Ismet. 1970. Daftar-Tanah Perkebunan² Di Indonesia (The List Of Estates Throughout Indonesia). Bandung: Biro Sinar C.V.

Nuralia, Lia. 2015. Peran Elite Pribumi Dalam Eksploitasi Kapitalisme Kolonial: Komparasi Antara Prasasti dan Arsip. Dalam Jurnal Purbawidya, Vol. 4, No. 1, Juni 2015. Hal. 39-54.

Nuralia, Lia. 2016. Situs Perkebunan Cisaga 1908-1972: Kajian Arkeologi Industri Tentang Kode Budaya Kolonial. Tesis. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Program Studi Magister Arkeologi, Universitas Indonesia.

Nuralia, Lia dkk. 2019. Bangunan Industri dan Produksi Perkebunan Kina Kabupaten Bandung Barat dan Sekitarnya, Provinsi Jawa Barat, Abad XIX – XX Masehi. Bandung: Balai Arkeologi Jawa Barat (tidak diterbitkan).

Nuralia, Lia dkk. 2018. Bangunan dan Produksi Perkebunan Panglejar dan Bukit Unggul-Sukawana Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Bandung: Balai Arkeologi Jawa Barat (tidak diterbitkan).

William J. O’Malley. (1988). Perkebunan 1830-1940: Ikhtisar. Dalam Anne Booth, William J. O’Malley., Anna W. (Penyunting). Sejarah Ekonomi Indonesia. Jakarta: LP3ES. Halaman 197-235.

Peta Topografi Blad 32 B/Alg. No. XL 38-B, 1919 - 1923. Leiden University Libraries.

Peta wilayah Gegersunten, Panglipurgalih, Tjisarua, Pangparang, Gunungkasur, dan Palintang tahun 1904. Topographisch Inrichting-Batavia 1910.

Regerings Almanak voor Nederlandsch-Indie (1892, 1893,1900, 1901, 1902, 1906) Eeerste Gedeelte, Grondgebied en Bevolking, Inrrichting Van Het Bestuur Van Nederlandsch-Indie En Bijlagen. Landsdrukker Batavia.

Tropen Museum Collectie

Simarmata, Rikardo. (2002). Kapitalisme Perkebunan dan Konsep Pemilikan Tanah oleh Negara. Yogyakarta: Insist Press.

Sutherland, Heather. (1983). Terbentuknya Sebuah Elite Birokrasi. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan.

van den Schrijver. (1928). De Kina van Boschprodukt tot Kultuutgewas (Openbare Les Gehouden Op 27 September 1928 Bij Den Aanvang van Zijn College over De Kultures van den Ned. Indischen Archipel Door DR. Z. Kamerling, Privaat-Docent Aan DE Rijks-Universiteit Te Leiden). N.V. Boek-En Steendrukkerij Eduard Ijdo. Leiden.

van Hall, C.J.J en C.Van De Koppel. (1946). De Lanbouw In Den Indischen Archipel, In drie deelen. Deel I Algemeen Gedeelte. Uitgevereij W, Van Hoeve ‘s-Gravenhage. MCMXLVI.

Wardini, Cici dan Galih Permadi, Muhammad Iqbal, Novie Widianti. 2010. Dari Bumi Pasundan Menembus Dunia, Perjalanan Panjang PT Perkebunan Nusantara VIII. Bandung: PT Perkebunan Nusantara VIII.

Widjaya, Anto S. 2009. Ujung Berunt Serambi Timur Bandung. Bandung: Panitia Pameran Sejarah Ujungberung.