JEJAK KARANTINA PENYAKIT MENULAR DI JAKARTA 1667-2020 Traces of Infectious Disease Quarantine in Jakarta 1667-2020
Isi Artikel Utama
Abstrak
Sesuatu yang mungkin kebetulan saja bahwa setiap pergantian abad ditandai dengan adanya penyakit menular (wabah). Bertambah abad bertambah pula skala penularannya. Pada abad ke-17 hingga 19 di Jakarta terjangkit endemi Lepra yang peningkatan jumlah terinfeksinya tidak terlalu cepat dan jangkauannya tidak terlalu luas, namun pada abad ke-20 terjadi epidemi Leptospirosis yang jumlah peningkatan terinfeksi cukup cepat dan luas. Pada abad ke-21 terjadi penyakit yang ekskalasi terinfesinya lebih dahsyat dari wabah sebelumnya, wabah tersebut adalah Covid-19 yang oleh Badan Kesehatan Dunia ditetapkan berstatus pandemi karena gerakan penularannya sangat cepat dan jangkauan walayahnya global. Riwayat petaka dalam kehidupan manusia ini meninggalkan jejak bukti, salah satunya adalah karantina. Sisa Karantina penyakit menular masih bisa dilihat di Pulau Kuiper, Pulau Onrust dan Pulau Furmerend (Kepulauan Seribu). Khusus Pulau Furmerend, jejaknya belum diperlihatkan karena belum dilakukan ekskavasi. Kelak yang juga akan menjadi bukti sejarah adalah Wisma Atlet Kemayoran karena dewasa ini sedang digunakan untuk karantina Covid-19. Upaya pelestarian sisa karantina sebagai bukti sejarah sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetapi perlu ditingkatkan.
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
Bruijn, Irin. 2009. Ships Surgeons of the Dutch East Indie Company. Leiden: Leiden University Press
https://www.halodoc.com Diakses 4 November 2020 Pukul 20.00
Hasibuan, Yamin. 2013. Leprosy Control Dutch Occupation Period. Dimuat dalam blog pribadinya dryaminleprosy.blogspot.com tahun 2013.
Wagenaar, Lodewijk. 1997. “The Quarantine Station on the islands of Onrust and Kuiper in 1911” dalam Onrust International Symposium Jakarta 27-29 Oktober 1997 halaman 71-73
Zuiderhoek. 1993. The Approach to the Leprosy Problem in the Past in Indonesia. Tropical and Geographical Medicine, Vol. 45 No 1: 2—5.
HASIL DISKUSI
Pertanyaan
Agung Purnomo (Jurusan sejarah UNPAD)
Bagaimana Pembuktian wabah di Batavia
Jawaban
Museum Wayang dulunya adalah Fort Batavia dan sebelum dibangun dilakukan penggalian arkeologi tahun 1930an ditemukan jenazah Jan Pieter Zoon Coen tetapi kemudian dinyatakan bukan. Adapun jasad lainnya adalah di Museum prasasti. Coen tidak jelas meninggalnya kenapa. Apakah terkena wabah atau sakit biasa? ada pers dari Belanda dan Mataram. Menurut Belanda, Coen meninggal karena kolera. Balar DIY juga pernah mengungkap di pemakaman Imogori tentang jasad yang diduga berkaitan dengan wabah.